BANDA ACEH, KOMPAS.com- Rawa Gambut Tripa di
Kabupaten Nagan Raya, Aceh, membutuhkan bendungan untuk menjaga agar
lahan gambut tersebut tetap basah. Karena itu, pihak yang membuka kanal
(su ngai kecil) di rawa gambut tersebut untuk pembukaan lahan kelapa
sawit membangun bendungan itu.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Umum Forum Orangutan Aceh (Fora), M Ratno Sugito dalam rilisnya yang disampaikan ke Kompas, Jumat (4/1/2013).
Ratno
mengatakan, keberadaan bendungan akan dapat membantu membasahkan
kembali rawa dan mencegah kebakaran hutan di sekitar rawa. Saat ini
kebarakan dan kerusakan lahan akibat pembukaan lahan sawit telah
mengancam kelestarian hutan rawa gambut yang tinggal seluas 11.000
hektar dari semula seluas 62.000 hektar itu.
"Tentu saja
pembendungan kanal ini akan dapat memulihkan habitat ikan air tawar yang
ada di sekitar rawa seperti, lele (limbek), ikan gabus, naleh, dan ikan
tawar lainnya,yang penting sebagai sumber protein dan mata pencarian
utama warga di wilayah ini," kata Ratno.
Hilangnya air di rawa,
lanjut dia, telah merusak sarang ikan di rawa ini. Akibatnya, banyak
warga yang kehilangan mata pencarian.
Ketiadaan bendungan akan
mempercepat kehancuran rawa. Pembangunan bendungan tersebut semestinya
dilakukan oleh perusahaan perkebunan yang selama ini bertanggung jawab
atas mengeringnya kandungan air di rawa akibat alih fungsi lahan hutan
gambut itu menjadi perkebunan sawit.
"Dalam implementasinya tentu
saja bisa melibatkan LSM konservasi bersama masyarakat sekitar dengan
dukungan Pemerintah Aceh," ujar dia.
sumber: http://regional.kompas.com/read/2013/01/04/20422868/Rawa.Gambut.Tripa.Membutuhkan.Bendungan.?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar